Surabaya – Pada tanggal 18 September 2025, Komunitas Berkat Bagi Bangsa (KB3), Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Surabaya, dan Pelayanan Kristiani Interdenominasi untuk daerah terpencil (PESAT) menyelenggarakan acara Church Planting Mobilization (CPM) dengan tema “Gereja dan Urgensitas Pelayanan Pedesaan” di Gedung City Square Surabaya.
Seminar di prakasai oleh PESAT (Pelayanan Desa Terpadu) menghadirkan pembicara , yaitu Bambang Budijanto, Ph.D, Ketua Pembina Bilangan Research Center (BRC) dan CEO of Asia Evangelical Alliance (AIA), serta Samuel Wasikin, S.Th, M Ag. selaku Direktur Divisi Advokasi PESAT.
Acara seminar dibuka oleh ketua Bamag Surabaya. Ir. Boedi Sentosa, beliau menyampaikan, Seminar Church Planting Mobilization ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi gereja dalam pelayanan misi dan dapat antar gereja, STT serta lembaga kristen lainnya untuk bersinegi menjalankan tugas misi amanat agung Kristus, baik di kota, desa bahkan bangsa-bangsa.

Sambutan kedua oleh Yordan M Batara Goa, selaku penasehat KB3 juga sebagai DPRD Komisi A Prov. Jatim, beliau mengingatkan gereja seharusnya bergerak bersama bermisi menjadi terang dan garam ditengah-tengah masyarakat luas, menjadi berkat buat desa, kota, dan negara. Mewujudkan misi yang berdampat demi kerukunan, dan kedamaian bersama.
Seminar dihadiri oleh gembala (pemimpin gereja), hamba-hamba Tuhan, aktivis gereja pelbagai denominasi dan organisasi atau lembaga kristen baik dari Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
Bambang Budianto, pembicara sesi pertama menyampaikan pengajaran tentang pentingnya gereja bermisi dan melibatkan jemaat lokal dalam menumbuhkan gereja-gereja baru. Misi adalah bagian dari perintah Tuhan Yesus untuk menjadikan semua bangsa murid Tuhan.
Dalam misi tersebut ada penjangkauan, pemuridan, membaptis dan pengajaran kepada orang-orang dari pelbagai suku bangsa yang belum terjangkau, baik di kota maupun di desa-desa terpencil.
“Diperlukan kesatuan tubuh Kristus dari gereja lokal untuk memprakarsai terbentuknya persekutuan orang percaya baru dan berkembang secara berkelanjutan, serta menjangkau generasi dan kelompok masyarakat baru yang belum terjangkau oleh gereja yang ada. Hal ni dilakukan dengan melibatkan jemaat lokal untuk menumbuhkan gereja-gereja “turunan/penggandaan” yang dengan cepat mereproduksi persekutuan serupa, bukan hanya melalui misi dari luar, tetapi juga dari dalam,’ papar Bambang.
Di sesi kedua, Samuel Wasikin, S Th, M Ag. membahas pemetaan area wilayah Indonesia masih banyak yang belum dijangkau oleh injil, baik di kota-kota terlebih di desa-desa bahkan daerah terpencil. Dibutuhkan pola pemuridan dan melahirkan pemimpin yang siap diutus.
Mendirikan Persekutuan yang Reproduktif, menanam persekutuan gereja yang tidak hanya ada, tetapi juga mampu berkembang dan mendirikan gereja-gereja baru lainnya secara mandiri dan berkelanjutan.

Johanes Purwono selaku ketua panitia juga sebagai Ketua KB3 dalam wawancara menyatakan bahwa dengan digelarnya seminar CPM bertujuan mengajak gereja lokal kembali pada panggilannya yaitu bermisi, sebagai duta kerajaan Allah. Menggali potensi gereja-gereja lokal untuk bertindak dengan menjadi penggerak bagi pelayanan misi. Menjangkau banyak jiwa-jiwa belum mendengar dan menerima keselamatan dari Tuhan Yesus. Bukan saja hanya di perkotaan, namun desa-desa membutuhkan utusan injil, bahkan sampai ke bangsa-bangsa. (doc/brkt)