56 tahun tepatnya 24 Desember 1965, lagu Little Drummer Boy dinyanyikan oleh P.S. Efrata GKI Jatim Daerah Embong Malang, Surabaya. Dirigent nya almarhum Na Kiem Hwie dan saya sebagai anggota PS Efrata sangat terkesan di malam Natal itu. Apakah Anda penggemar lagu “Little Drummer Boy?”  Ini adalah salah satu Lagu Natal paling populer yang pernah ada. Lagu ini mengisahkan tentang seorang anak kecil penabuh Genderang (drum) yang datang menyembah Bayi Yesus yang baru lahir di kandang Betlehem. Ia ingin memberikan hadiah bagi sang Bayi, namun ia tidak punya apa-apa yang pantas untuk dipersrmbahkan, hanyalah permainan drum nya. Coba simak  sebagian liriknya, nikmati kata-katanya di bawah ini.

Come they told me, Pa rum pum pum pum
A new born king to see, Pa rum pum pum pum
Our finest gifts we bring, Pa rum pum pum pum
To lay before the king, Pa rum pum pum pum,
Rum pum pum pum, Rum pum pum pum
So to honor him, Pa rum pum pum pum
When we come
Pum pum pum pum, Pa rum pum pum
Pum pum pum pum, Pa rum pum pum
Pum pum pum pum, Pa rum pum pum
Pum pum pum pum pa rum
Little baby, Pa rum pum pum pum
I am a poor boy too, Pa rum pum pum pum
I have no gift to bring, Pa rum pum pum pum
That’s fit to give our king, Pa rum pum pum pum,
Rum pum pum pum,, Rum pum pum pum
Sebelum menjadi terkenal di dunia sebagai “Little Drummer Boy,” lagu itu awalnya berjudul “Carol of the Drums.” Mengapa? Karena kata pengulangan “pum rum pum pum pum,” yang meniru suara drum. Ini sebagian terjemahan bebas bahasa Indonesianya.
Ayo, mereka memberitahuku, pa rum pum pum pum
Mari lihat Raja yang baru lahir, pa rum pum pum pum
Bawa hadiah yang terbaik, pa rum pum pum pum
Untuk diletakkan di hadapan Sang Raja, pa rum pum pum pum
Untuk menghormati Dia pa rum pum pum pum,
Saat kita datang
Sementara “Little Drummer Boy” sering diingat meniru drum, review lirik lagu ini mengungkapkan sebagai lagu Natal. Yaitu tentang kelahiran Yesus Kristus dan hadiah yang diberikan kepada raja yang baru lahir pada hari yang penting ini. Lagu “Little Drummer Boy” Â ditulis oleh Katherine K. Davis pada tahun 1941. Lirik lagunya didasarkan pada Carol Ceko kuno. Menurut beberapa referensi, Henry Onorati dan Harry Simeone menulis lirik lagu itu.
Apa YPB itu?
Majalah BERKAT diterbitkan oleh Yayasan Penerbitan Berkat (YPB). Yayasan ini adalah saudara kandung Yayasan Panti Surya yang sama-sama didirikan tahun 1974 oleh ke lima GKI Jatim Daerah Sulung, Residen Sudirman, Embong Malang, Ngagel Jaya, Diponegoro. Dari situlah maka sekarang lima gereja di atas telah mengembangkan misinya menjadi tujuh belas GKI yang ada di Surabaya menjadi berkat bagi banyak orang.
Dengan imbas pandemi, gereja tidak bisa menjalankan ibadah on site. Berarti majalah BERKAT tidak dapat dibagikan lagi di kebaktian di gereja. Lalu gereja-gereja pemesan mengurangi jumlah penurunan yang drastis. Bisa dibayangkan dulu cetak sekitar 4.000 ex menjadi cuma 1.850 ex. Masihkah majalah ini bertahan untuk terbit, sementara banyak umat yang menanyakan dan rindu membaca media cetak ini. Walaupun sudah ada website nya yaitu www.majalahberkat.net. Banyak yang kurang terbiasa yaitu kebanyakan para dewasa dan lansia. Padahal mereka terus merindukannya untuk membaca. Contohnya saat saya berkunjung ke rumah Pdt. Em. Sardius Kuntjara, di ruang tamunya bertumpuk majalah BERKAT yang merupakan bacaan populer rohani.
Majalah Berkat terbit sejak tahun 1988, jadi saat ini Majalah BERKAT telah berusia 33 tahun. Sementara ada beberapa media GKI yang diterbitkan oleh gereja-gereja sudah tiada lagi. Bersyukur BERKAT masih bisa terbit walau kena imbas pandemi. Saya yakin sekali Tuhan yang menghadirkan BERKAT, Tuhan pula yang akan melestarikannya sebagai pewartaan Injil dan sarana informasi, komunikasi dan dokumentasi. Oh tentunya BERKAT perlu disyukuri dan didoakan, bahkan kalau ada yang mau memberi hadiah ulang tahunnya, bisa membeli Rp 12.000,- /eksemplar. Lebih mahal sedikit dari parkir di mall yang sudah pernah Anda bayar.

Seandainya Anda memesan lima ex saja, itu berarti cuma Rp 60.000,- Aah nilainya tidak seberapa, dibandingkan saat ini pesan makanan secara online. Lalu ini bisa dipakai sebagai hadiah Natal kepada saudara kita yang tidak berjemaat di GKI. Bahkan untuk masyarakat luas juga sudah dilakukan oleh Redaksi. Atau kalau Anda mengunjungi pasien di Rumah Sakit, juga bisa diberikan di ruang tunggu praktik dokter, atau lobby kantor usaha Anda. Baik bukan, apalagi majalah ini sekaligus sebagai sarana pemberitaan Injil Yesus Kristus. Saya yakin Anda tetap merindukan BERKAT. Alangkah indah kita memberi hadiah kepada Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat kita sebagai Hadiah Natal.

Tak lupa saya menyampaikan apresiasi kepada alm. Na Kiem Hwie & istri Lie Swat Hiang yang setia menyantuni BERKAT sejak diterbitkan tahun 1988 sampai saat ini.


