BUDI adalah seorang murid Sekolah Minggu dari suatu gereja. Walau ibunya belum Kristen, ia tidak melarang anaknya ikut Sekolah Minggu.Suatu hari Minggu sepulang dari gereja ibunya bertanya: “Nak tadi diajari apa oleh gurumu? Dengan tangkas Budi menjawab: Bu guru bilangBudi harus menjadi garam bagi dunia! Spontan saja ibunya bereaksi: “Haah, kamu mau menjadi garam? Nak, jangan kecewakan ibu ya. Tahu gak, Ibu maunya kamu menjadi dokter”
Salah kaprah
Ucapan demikian masih sering tedengar, walau maksud guru Sekolah Minggu tentu bukan seperti yang dimengerti ibu si Budi. Bukan saja di Sekolah Minggu, di mimbar kebaktianpun masih terdengar ucapan seperti itu. Pepatah bahasa Inggris mengatakan: “Words do not have meanings, people give meanings to words”. Tidak salah Ibu Budi mengertinya seperti dialog di atas.
Bahkan sampai kini kadang dirangkum jadi satu kata: Saudara-saudara harus menjadi Garam dan Terang.Wouw, kapan dan siapa yang pertama ucapkan, kita tidak tahu. Yang jelas turun temurun menjadi satu kebiasaan yang dianggap wajar. Inilah yang disebut Salah Kaprah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu kesalahan yang umum sekali, sehingga orang tidak merasakan sebagai kesalahan.
Bagaimana Semestinya
Sangat jelas Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya di Matius 5:13a “Kamu adalah garam dunia” dan ayat 14a: “Kamu adalah terang dunia”. Itu adalah sebuah pernyataan Yesus yang ditujukan kepada murid-murid-Nya dengan status orang yang telah percaya. Dalam Hermeneutika (ilmu tafsir) ayat ini tergolong bentuk metafora yaitu gaya bahasa yang menyoroti persamaan antara dua hal yang berbeda.
Gaya bahasa ini berupa pernyataan bahwa hal yang satu adalah hal yang lainnya. Dalam hal ini perlu diperhatikan tiga hal: konteks yang dibicarakan, gambarannya dan persamaan antara dua hal tersebut.
Alkitab dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) ditulis lebih jelas: Ayat 13a “Kalian adalah garam dunia” dan ayat 14a: “Kalian adalah terang dunia”. Terjemahan kata kalian ini lebih tepat seperti bahasa Yunani ayat 13a:(humeis este to hallas tês gês) dan ayat 14a: (humeis este to phôs tou kosmou). Humeis adalah Pronoun /second person/Plural sebagai kasus Nominative. Sehingga tidak tepat ditulis kamu, tetapi seharusnya kalian seperti bahasa aslinya. Bentuk to be (bahasa Inggris: am, is, are) menunjuk kepada fungsi, tetapi juga menyatakan sesuatu existence (keberadaan).
Dalam bahasa Yunani pemakaian kata “este”, diterjemahkan adalah. Jadi fungsi dan eksistensi orang Kristen adalah garam dan terang.Ketika seorang percaya Kristus, fungsinya adalah garam dan terang. Kalau tidak berfungsi konsekuensinya dibuang dan diinjak orang, tidak ada fungsi setengah-setengah.
Perbandingan Beberapa Terjemahan
Alkitab bahasa Inggris New International Version yang juga sama dengan terjemahan Alkitab King James Version (2000), World English Bible, American Standard, NewEnglish Translation. Ayat 13a: “You are the salt of the earth” dan ayat 14a: “You are the light of the world”. Kata earth artinya bumi, tanah, dunia. Sedangkan world artinya dunia.
Ada sedikit perbedaan kata ‘bumi’ (hêgê = the ground, tanah, daratan, tempat di mana kita berada). (Matius 10:29, Markus 8:6; the earth). Matius 13:5, 8, 23, country, territory, negara), ditulis 250x dalam P.B. Sedangkan ‘dunia’ (ho kosmos = the harmonious arrangement, Matius 4:8, 18:7; tatanan dunia, alam semesta, jagad raya), ditulis 186 x dalam P.B.
Alkitab Bahasa Daerah
Alkitab bahasa Jawa (1981) Matius 5:13a diterjemahkan: Kowe iku padha dadi uyahing bumi. Ayat 14a: Kowe iku pada dadi pepadhanging jagad. Syukur Alkitab bahasa Jawa (2006) terjemahannya direvisi: “Kowe iku uyahing bumi“(ayat 13a) dan “Kowe iku pepadhanging jagad” (ayat 14a). Ini lebih tepat dengan teks asli bahasa Yunaninya.
Garam itu berinteraksi dengan bumi dan tanah. Barangkali terjemahan bahasa Jawa tahun 1981 ini kata dadi ini yang diterjemahkan bahasa Indonesia “menjadi”. Syukur sudah ada revisi tahun2006, tidak ada lagi kata “menjadi”.
Hal yang sama juga diterjemahkan Alkitab bahasa Batak Toba, ayat 13a: Hamu do sira ni tano on. Ayat 14a: Hamu do panondang ni portibion. Sedang Alkitab bahasa Nias, ayat 13a: Asio gulidano ami, dan ayat 14a: “Haga banua ami” Keduanya berarti “Kalian adalah garam bumi. Kalian adalah terang dunia”
Bagaimana Sebaiknya
Ketika seorang menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya, statusnyaadalah terang. Yesus sendiri mengatakan: Akulah terang dunia. (Egô eimi to phôs tou kosmou). (Yoh 8:12a), dilanjutkan: barangsiapa mengikutAku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.
Nyanyian no. 424 Kidung Jemaat yang dipakai oleh Gereja Presbyterian, berjudul: “Yesus Menginginkan Daku Bersinar bagi-Nya” liriknya sangat jelas. Sebagai orangKristen fungsi kita adalah garam dan terang. Indah sekali refrain lagu itu: “Bersinar- bersinar, itulah kehendak Yesus. Bersinar, bersinar, aku bersinar terus”.
Murid Kristus tidak dilahirkan. Tetapi murid Kristus harus dijadikan. DalamMatius 28:19b dipakai kata:(mathêteusate) “jadikanlahmurid”dalam Tense Aorist –Active, ModeImperatif, Plural.Proses menjadi murid harus diikuti dengan bertumbuh imannya (2 Kor 10:15) dan berbuah banyak (Yoh 15:2). Di situlah murid berfungsi sebagai garam dan terang. Dia terus diperbarui dan dikuduskan dalam Firman-Nya dan menggarami serta bersinar bagi Kristus. Terangnya berkualitas. Bukan sebentar terang, lalu redup, lalu terang. Atau bahasa Jawanya byar, pet, byar, pet. Terus terang, anak Tuhan harus terang terus.
Dunia yang kita diami masih diliputi kegelapan seperti kriminilitas, korupsi, ketidakadilan sosial, ketidaktertiban dalam bermasyarakatdan masih seabreg yang tidak benar. Maka fungsi kita adalah selalu menggarami dan bersinar bagi kemulian nama Tuhan. Selamat menggarami dan bersinar bagi Kristus. Soli Deo Gloria.
(Willy Purwosuwito, M.A., M.Th)