HomeIPTEK & PendidikanTantangan Pelajar Indonesia di Era Digital dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Tantangan Pelajar Indonesia di Era Digital dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Surabaya – SMA Dapena 1 Surabaya menjadi tuan rumah acara sarasehan dengan tema “Tantangan Pelajar Indonesia di Era Digital dan Nilai-Nilai Kebangsaan”. Acara ini dihadiri oleh 100 siswa dan dipimpin oleh Yordan M. Batara Goa, Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur (11/9).

Dalam acara tersebut, Yordan menekankan pentingnya Pancasila sebagai landasan negara Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa Pancasila memiliki lima sila yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Sila pertama menekankan pentingnya toleransi dan saling menghormati antar agama dan penganut kepercayaan. Sila kedua menekankan pentingnya menghormati hak asasi manusia, termasuk hak menyampaikan pendapat dan hak untuk tidak diperlakukan secara tidak adil.

Sila ketiga memiliki arti bahwa kita harus bersatu tanpa membedakan satu dengan lainnya. Sila keempat mengutamakan kepentingan rakyat yang berdaulat dengan proses demokrasi yang sehat. Sedangkan sila kelima, tidak boleh ada kemiskinan dan semua rakyatya sejahtera.

Tantangan di Era Digital

Yordan juga membahas tentang tantangan yang dihadapi oleh pelajar Indonesia di era digital. Beliau menekankan bahwa berita hoax dan cyber bullying merupakan dua ancaman besar yang dapat mempengaruhi kehidupan pelajar. Berita hoax dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik, sedangkan cyber bullying dapat menyebabkan tekanan mental dan emosional.

“Hak menyampaikan pendapat itu diperbolehkan, namun harus ada saling menghormati hak orang lain dalam kehidupan, dan tidak dengan pukul-pukulan,” kata Yordan.

Bullying itu melanggar hak asasi manusia. Kita sebagai pelajar Pancasila tidak boleh melakukannya,” imbuhnya.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Yordan memberikan beberapa saran. Pertama, pelajar harus dapat membedakan antara berita yang benar dan berita hoax. Kedua, pelajar harus dapat menghormati hak asasi manusia dan tidak melakukan bullying. Ketiga, pelajar harus dapat menggunakan media sosial dengan bijak dan tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.

Acara sarasehan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman pelajar tentang pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan tantangan yang dihadapi di era digital. Dengan demikian, pelajar dapat menjadi generasi yang lebih baik dan dapat membangun Indonesia yang lebih sejahtera dan harmonis. (petrus/doc/brkt)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments