HomeJelajah Kamera105 Tahun Gereja GPIB Immanuel: Bergerak Terus dalam Memberikan Pelayanan dan Kesaksian

105 Tahun Gereja GPIB Immanuel: Bergerak Terus dalam Memberikan Pelayanan dan Kesaksian

Di ulang tahunnya yang ke-105, Gereja Immanuel Surabaya menggelar pelbagai macam acara. Kegiatan pada tanggal 29 Juni 2005 ini dilaksanakan secara menarik dan bermakna. Gereja Immanuel ini dulunya disebut sebagai Gereja Boboetan (Boebotan Kerk) dan memiliki sejarah panjang dalam memberikan pelayanan penting bagi masyarakat sekitar.

Fungsi dan Kegiatan

Gereja Immanuel memiliki pelbagai macam fungsi yang menarik untuk disimak. Selain sebagai tempat ibadah, gereja ini juga memiliki arti sejarah yang mendalam dan menarik untuk dipelajari dan dikunjungi. Gereja ini memiliki fungsi yang bermakna bagi khalayak masyarakat Surabaya, dan sangat diharapkan bukan saja sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai tempat kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Gereja Imanuel banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang positif, mulai dari bhakti sosial sampai dengan upacara 17 Agustus yang juga diselenggarakan di pelataran gereja Imanuel. Gereja ini juga menjadi tempat belajar bagi mahasiswa dan sejarahwan yang ingin mengetahui sejarah panjang kota Surabaya.

Untuk merayakan ulang tahun ke-105, Gereja Immanuel mengadakan kegiatan beragam dalam bermasyarakat, seperti kegiatan ibadah seperti biasa, kegiatan pertemuan lintas iman, dan kegiatan pertandingan Vocal Grup (VG) dan solo antar gereja yang dilakukan bersama.

Pdt. Rully

Pdt. Rully Haryanto, S.Si Teol., MA, Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel, berharap gereja ini dapat menjadi salah satu titik destinasi wisata di kota Surabaya. “Saya sangat berharap GPIB ini dapat dikenal dan diingat bukan saja sebagai tempat ibadah melainkan juga dapat menjadi spot wisata seperti gereja lain di kota lain,” ungkapnya.

“Gereja ini terbuka bagi siapa saja yang mau belajar dan mengetahui sejarah gereja ini,” imbuh Pdt. Rully.

Sejarah Singkat

GPIB Imanuel berasal dari nama Gereja Willemsplein yang berlokasi dekat dengan Taman Jayengrono saat ini. Gereja ini didirikan oleh para petinggi VOC yang pada waktu itu Abraham C. Coertz. Setelah VOC bubar, penguasaan gereja kembali ditangani oleh Pemerintah Belanda.

Pada tahun 1920, gereja Willemsplein dipindahkan dan digantikan dengan gereja baru yakni Gereja Boboetan Kerk. Pada masa kemerdekaan, gereja Boboetan diserahkan kepada orang-orang Indonesia bernama Indische Kerk dan berganti nama menjadi GPI, selanjutnya pada tahun 1948 Gereja Boboetan diganti namanya menjadi GPIB Imanuel.

Perayaan ulang tahun ke-105 Gereja Imanuel Surabaya merupakan momen yang sangat spesial dan penuh makna. Gereja ini telah menunjukkan komitmen dan kesaksian mereka dalam memberikan pelayanan penting bagi masyarakat sekitar. Semoga gereja ini dapat terus bergerak dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi di masa depan. (petrus/brkt)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments