Surabaya, 25 Mei 2025 – Dalam rangka mengenang perjuangan para pahlawan reformasi, Desemba Sagita Titaheluw, seorang maestro dan artis seni Surabaya, tampil memukau di panggung terbuka Balai Pemuda Surabaya. Dengan didampingi musisi Surabaya lainnya yang memainkan biola dan violin, Desemba membacakan puisi yang kuat dan menyentuh hati, sambil menempelkan beberapa lukisan pejuang reformasi 1998.
Acara yang bertajuk “Interogasi Gelap Kamis Sore” ini bertujuan untuk mengingatkan kita agar jangan lupa akan perjuangan para mahasiswa yang menyediakan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa pada waktu itu. “Ini adalah ajang untuk mengingatkan kita agar jangan lupa akan perjuangan mereka yang meneriakkan perubahan dan akan terus dikenang,” ungkap Desemba.
Desemba berharap agar generasi muda dapat melihat dan terus berjuang memperjuangkan kepentingan rakyat. “Saya berharap agar kedepan adanya sebuah perubahan yang terus digemakan dan dilakukan terus rekan-rekan muda dan masyarakat saat ini untuk kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat,” tambah pria 64 tahun tersebut.
Kekuatan Doa dan Seni
Dalam melukiskan Tuhan Yesus yang dipenuhi kemuliaan sedang berdoa, Desemba berharap semua orang menatap masa depan itu dengan baik bahkan lebih baik kepada semua insan manusia. “Dunia ini sedang tidak baik-baik saja oleh sebab itu kita membutuhkan kekuatan yang lebih besar dari Dia (Tuhan Yesus-red) sang kekuatan yang luar biasa agar semuanya baik-baik saja di tahun 2025,” lugasnya.
Desemba berharap tahun depan 2025 adalah tahun berkat bagi kita semua. “Saya berharap tahun depan 2025 adalah tahun berkat bagi kita semua,” sumringah Cak Des panggilan sehari-hari di masyarakat seni Surabaya.
Dengan kekuatan doa dan seni, Desemba Sagita Titaheluw mengajak kita semua untuk menatap masa depan dengan penuh harapan dan optimisme. Semoga tahun 2025 menjadi tahun yang baik-baik saja bagi kita semua.