PANDEMI Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun tidak dapat dipungkiri membawa dampak yang luas di berbagai bidang. Pandemi Covid-19 yang semula hanya merupakan persoalan di bidang kesehatan, ternyata membawa perubahan yang besar di berbagai segi kehidupan. Berbagai perubahan begitu cepat terjadi di kehidupan manusia. Situasi semacam itulah yang pada akhirnya membuat kita secara tidak langsung dipaksa untuk segera menyesuaikan diri guna menjawab tantangan yang ada.
Gereja yang juga merupakan bagian dari kehidupan masyarakat sudah pasti juga terkena dampak pandemi Covid-19. Gereja juga harus berbenah diri guna menjawab situasi dan kondisi yang begitu cepat berubah. Jika selama ini mungkin gereja lebih banyak fokus pada kegiatan di seputar persekutuan, maka dalam masa pandemi Covid-19 ini gereja harus mulai lebih memikirkan kegiatan yang bersifat kesaksian dan pelayanan. Bukan berarti gereja selama ini tidak melakukan kesaksiandan pelayanan, namun saat ini dibutuhkan program kerja yang lebih inovatif dan berdampak langsung bagi kehidupan jemaat dan masyarakat.
GKI Sinode Wilayah Jawa Timur saat ini sedang berupaya untuk melaksanakan program-program kerja yang dapat menjawab langsung kebutuhan jemaat dan masyarakat, khususnya di bidang ketahanan pangan dan ekonomi. Gugus Ketahanan Pangan dibentuk oleh GKI Sinode Wilayah Jawa Timur untuk merespon persoalan di bidang tersebut. Saat ini Gugus Ketahanan Pangan sudah melaksanakan program Ijol Market, Ijol Food, Ijol Charity dan Ijol Farming. Pada Majalah Berkat Edisi bulan Desember 2020 telah dimuat seputar kegiatan Ijol Market. Pada kesempatan kali ini kami akan mencoba berbagi cerita seputar kegiatan yang terjadi dalam program Ijol Food.
Usaha di sektor makanan dan minuman dalam masa pandemi Covid-19 mengalami pergerakan yang dinamis. Cukup banyak orang yang mulai melirik sektor ini. Bahkan ada yang baru memulai bisnis makanan dan minuman di masa pandemi Covid-19. Hal ini memang dipicu oleh persoalan di berbagai bidang usaha yang terdampak langsung oleh pandemi Covid-19. Gereja, khususnya GKI sebetulnya tidak asing dengan sektor usaha di bidang makanan dan minuman. Buktinya adalah cukup banyak GKI yang sudah melakukan penjualan makanan dan minuman setelah kebaktian Minggu selesai. Bahkan saat pandemi Covid-19 terjadi, kebaktian secara tatap muka ditiadakan, ada cukup banyak GKI yang memiliki program semacam kantin atau warung online yang menjual produk makanan dan minuman milik jemaat.
Situasi dan kondisi itulah yang mendorong Gugus Ketahanan Pangan GKI Sinode Wilayah Jawa Timur untuk coba melakukan inovasi seputar dunia usaha makanan dan minuman. Program Ijol Food dirancang secara khusus untuk menjadi wadah dalam memberdayakan jemaat yang memiliki usaha di bidang makanan dan minuman terutama bagi mereka yang masih baru atau belum dapat memasarkan produknya dengan baik.
Kegiatan yang dilakukan dalam program Ijol Food adalah mengajak jemaat yang memiliki usaha di bidang makanan dan minuman untuk menjadi mitra pelayanan. Mengapa disebut sebagai mitra pelayanan? Karena mereka tidak hanya menjadi objek, melainkan subjek untuk dapat melakukan karya bersama bagi kesejahteraan masyarakat.
Program Ijol Food ini tidak berdiri sendirian, namun memiliki integrasi dengan program Ijol Market dan Ijol Charity. Apa buktinya? Proses distribusi produk makanan dan minuman yang dijual di Ijol Food menggunakan jasa kurir dari jemaat GKI yang selama ini sudah terlibat dalam Ijol Market. Keuntungan yang diperoleh dari Ijol Food akan disalurkan melalui Ijol Charity untuk gereja yang membutuhkan dana. Dengan adanya integrasi dari ketiga program tersebut diharapkan kehadiran gereja akan semakin dapat dirasakan oleh jemaat dan masyarakat secara langsung.
Ijol Food baru dilaksanakan oleh Gugus Ketahanan Pangan mulai bulan Maret 2021. Program yang masih relatif baru dilaksanakan tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak supaya tujuan untuk dapat berdampak bagi kesejahteraan jemaat dan masyarakat dapat terwujud. Jika Anda ingin mendukungnya, dapat mengunjungi website www.ijol.market atau menghubungi Admin Ijol di 082249776677.
Kehadiran Ijol Food tentu bukan berarti untuk bersaing dengan kegiatan serupa yang sudah dilakukan oleh jemaat lokal. Melainkan harapannya Ijol Food dapat mensinergikan pelayanan yang sudah ada di jemaat lokal sehingga dampak yang dihasilkan dapat semakin luas dan dirasakan secara nyata.
(Pdt. Samuel Dian Pramana)