HomeGereja & MasyarakatIJOL MARKET : PEOPLE AND VALUES MEET

IJOL MARKET : PEOPLE AND VALUES MEET

Ketika mendengar kata Ijol Market maka kita akan bertanya, “Pasar semacam apakah itu?” Terlebih lagi ketika kita mencoba mengartikan kata Ijol yang dalam Bahasa jawa berarti tukar. Apakah Ijol Market merupakan pasar yang melakukan transaksi dengan cara barter, seperti transaksi zaman dahulu sebelum adanya mata uang yang diterima secara umum? Bagaimana awal mula Ijol Market terbentuk? Bagaimana proses yang terjadi di dalam Ijol Market?

Berawal dari persoalan ketahanan pangan yang banyak dibicarakan di Indonesia bahkan dunia pada sekitar bulan Maret 2020. Dari situlah Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Kristen Indonesia (BPMS GKI) bersama dengan Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah (BPMSW) mulai membicarakan peran gereja dalam persoalan ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi.
Memang tidak dapat dipungkiri kalau persoalan ini juga muncul akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Pandemi Covid-19 tidak hanya mengancam kondisi kesehatan dunia saja. Banyak dampak sosial lain yang terjadi di dalamnya.

Gugus Ketahanan Pangan GKI
Pada awal bulan Mei, BPMSW GKI Sinode Wilayah Jawa Timur membentuk Gugus Ketahanan Pangan yang bertugas merancang dan melaksanakan program kerja yang berkaitan dengan peran gereja dalam persoalan ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi. Salah satu program kerja yang dilaksanakan itulah yang saat ini memiliki nama Ijol Market.

Ijol Maket bertujuan membangun sistim distribusi yang lebih singkat dari petani selaku produsen bahan makanan kepada konsumen secara langsung. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan konsumen memperoleh produk dengan harga yang lebih terjangkau. Selain itu Ijol Market juga bertujuan memberdayakan jemaat GKI yang terkena dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19, khususnya mereka yang kehilangan pekerjaan.

Di tengah masa pandemi Covid-19, banyak orang yang tidak dapat berbelanja langsung ke pasar. Sehingga dengan program Ijol Market diharapkan dapat membantu pengadaan kebutuhan makanan harian karena konsumen tidak perlu berbelanja langsung ke pasar.

Dimulai Dari Pacet
Gugus Ketahanan Pangan menjadikan Pacet sebagai titik awal pengadaan barang hasil pertanian. Karena GKI Sinode Wilayah Jawa Timur memiliki rumah retreat di Griya Kusuma Indah yang selama masa pandemi Covid-19 tidak ada tamu yang menggunakan. Selain itu Pacet juga memiliki komoditas hasil pertanian cukup beragam dan banyak petani yang ada di daerah Pacet dan sekitarnya.

Untuk proses distribusi ke Surabaya yang menjadi market terbesar di Jawa Timur, Gugus Ketahanan Pangan mulai menjajaki kemungkinan GKI di Surabaya untuk dapat diajak kerja sama. Pada akhirnya disepakati menggunakan GKI Jemursari sebagai terminal pertama setelah barang di kirim dari Pacet. Keinginan tersebut disetujui oleh Majelis Jemaat GKI Jemursari. Dalam perjalanan waktu, petani yang terlibat dalam Ijol Market bukan hanya dari daerah Pacet dan sekitarnya, namun juga ada dari Kediri, Batu bahkan sampai Ngablak Jawa Tengah.

Setelah dari GKI Jemursari proses distribusi ke konsumen melibatkan GKI lain yang ada di Surabaya untuk menjadi terminal kedua. Saat ini ada delapan GKI yang ikut terlibat, yaitu GKI Diponegoro, GKI Pregolan Bunder, GKI Sulung, GKI Manyar, GKI Ngagel, GKI Darmo Satelit, GKI Citraland dan GKI Pondok Tjandra Indah. Kesediaan gereja-gereja yang menjadi terminal kedua patut kita syukuri karena mereka mau dengan sukarela memberikan bantuan mobil gereja untuk mengambil barang di GKI Jemursari setiap minggunya.

Setelah barang di terminal kedua, konsumen dapat memilih mengambil sendiri barangnya di terminal kedua atau menggunakan jasa kurir sebagai pengantar. Kurir yang terlibat di kegiatan Ijol Market adalah jemaat GKI yang mayoritas sebelumnya bukan sebagai kurir, namun karena dampak pandemi Covid-19 mereka menjadi kurir guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Saat ini ada sekitar 15 orang yang berperan sebagai kurir dalam program Ijol Market.

Program Ijol Market juga dapat berjalan karena peran para relawan yang mayoritas kaum muda GKI yang melakukan proses packing di GKI Jemursari. Jumlah relawan yang terlibat saat ini ada sekitar 20 orang. Mereka melakukan pelayanan secara sukarela dan sukacita dalam kegiatan di Ijol Market. Boleh dikatakan melalui Ijol Market, saat ini mereka memiliki media untuk mengalami persekutuan dengan sesama yang tidak dapat dilakukan dalam masa pandemi Covid-19.

Respon Baik
Ijol Market melakukan proses distribusi produk dengan cara membuka pemesanan Pre Order (PO) satu minggu sekali. PO dapat dilakukan dengan cara melakukan transaksi di web www.ijol.market atau melalui chat WA ke admin Ijol Market di 082249776677.

PO pertama dimulai pada tanggal 14 Juni 2020. Puji Tuhan respon dari jemaat dan masyarakat cukup bagus dalam program ini. Rata-rata jumlah transaksi yang ada di Ijol Market setiap PO ada 175 transaksi. Sedangkan komoditas yang dapat disalurkan rata-rata sejumlah 2,5 ton. Respon yang cukup baik ini mendorong Ijol Market untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan dan produk, sehingga semakin banyak konsumen merasa puas dengan keberadaan Ijol Market.
Proses perjumpaan banyak orang yang terjadi di Ijol Market, merupakan salah satu bukti bahwa gereja dapat melakukan perannya di luar kegiatan rutin yang selama ini dibatasi oleh tembok gedung gereja. Ketika gereja sedang tidak lagi dapat melakukan kegiatan secara langsung di gedung gereja, sebetulnya ada banyak hal lain yang dapat dilakukan gereja dalam menjalankan tugas bersekutu, bersaksi, dan melayani. Kami percaya bahwa program Ijol Market bisa terjadi karena anugerah Tuhan. Tuhan yang menggerakkan setiap orang yang terlibat di dalamnya dan menyertai proses yang terjadi di dalamnya.

Semoga Ijol Market dapat terus berbenah diri supaya kualitas pelayanan yang diberikan dapat terus bertambah baik. Ijol Market dapat menjadi perjumpaan banyak orang (people) yang memiliki nilai (value) positif di dalam dirinya. Kedua hal ini yang diharapkan dapat mendatangkan berkat bagi banyak pihak. Berharap di kemudian hari semakin banyak orang yang terlibat dan dapat diberkati dengan program Ijol Market ini. Tentu saja setiap kritik dan saran yang membangun diharapkan guna kemajuan program Ijol Market.

(Pdt. Samuel Dian Pramana, pendeta GKI Mojokerto)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments