HomeJelajah KameraPelantikan Badan Pengurus PGIW Jatim 2021-2026: “Melawan Kegelapan”

Pelantikan Badan Pengurus PGIW Jatim 2021-2026: “Melawan Kegelapan”

KETUA PGI, Pdt. Gomar Gultom menyampaikan kotbah dalam Pelantikan Badan Pengurus PGIW Jatim di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Darmo Satelit, Surabaya, Kamis (20/5/2021).

“Kehidupan di dunia ini kalau boleh disimpulkan sangat dekat dengan kegelapan atau bahkan kematian. Tidak hanya di luar negeri yang sedang dilanda krisis hebat, tetapi juga di dalam negeri sendiri ada banyak situasi yang mengancam kehidupan kita.

Ada serangan KKB di Papua yang menyasar masyarakat; baru saja kita mendengar suadara-suadara kita di NTT tertimpa bencana alam topan badai seroja yang meluluh lantakkan ribuan rumah dan merenggut nyawa manusia; virus dan bakteri juga bermutasi menjadi penyakit baru yang belum dikenal dan kita tergopoh mencari obatnya.

Di kota-kota besar pun kita dihadapkan beragam ancaman, angka polusi yang semakin tinggi, angka kejahatan yang terus meningkat, sulitnya mencari pekerjaan baru dan sebagainya. Hidup kita dekat dengan kegelapan yang mengancam kehidupan manusia.

Baik kita yang tinggal di pedesaan maupun yang tinggal di kota-kota besar, semua menghadapi keadaan yang mengancam keberlangsungan kehidupan. Di situasi dan dunia seperti inilah pengurus baru Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Jawa Timur hadir. Mereka harus menghadapi ini semua tanpa terkecuali.

Bayang-bayang kegelapan dan ancaman kehidupan ini pernah disampaikan juga dalam Sidang Raya PGI di Waingapu Papua pada 2019 yang lalu.

Ada tiga hal utama yang merupakan kegelapan dan ancaman kehidupan. Pertama, Krisis Kebangsaan. Kita sedang menghadapai krisis jati diri bangsa yang luar biasa. Masyarakat mulai lupa atau dibuat lupa bahwa kita adalah bangsa yang majemuk. Nilai-nilai perpecahan dan kebencian pada hal-halyang berbeda menjadi semakin terang benderang dan peka.

Di sisi lain terjadi pengerukan kekayaan bumi yang luar biasa dan tingkah korupsi yang seakan sudah menjadi kebiasaan pejabat kita, melawan kemiskinan dan kesulitan lapangan kerja yang dihadapi masyarakat lapisan bawah.

Kedua, Krisis Ekonomi. Akibat dari ekpolitasi sumber daya alam yang luar biasa di seluruh bumi, maka terjadilah anomali cuaca. Perubahan cuaca yang tidak terduga yang ditandai dengan banjir, tanah longsor, badai, rob, curah hujan yang tiada menentu, perubahan iklim dan suhu udara dan lain-lain.

Hal ini menyebabkan banyak panen gagal dan orang yang hidupnya tergantung dari sumber daya alam mengalami kegagalan usaha cukup parah. Produk pangan mulai tidak mudah lagi didapatkan dan harganya semakin tinggi, sedangkan masyarakat (yang jatuh) miskin semakin banyak.

Ketiga, krisis yang menimpa dan ada di depan mata kita langsung adalah Krisis Keesaan Gereja. Angka pembangunan gereja semakin bertambah setiap tahunnya, gedung-gedung ibadah juga semakin penuh umat, jumlah orang Kristen juga meningkat terus. Tetapi dalam kehidupan sehari-hari gereja-gereja ini bersaing. Bersaing dalam hal pengajaran, bersaing dalam hal jumlah umat, bersaing kemegahan gedung gereja dan sebagainya. Mereka seakan lupa bahwa hakekat mereka sebenarnya adalah satu tubuh di dalam Kristus. Upaya menuju keesaan gereja di Indonesia menjadi semakin tidak mudah diwujudkan.

Roh hedonisme, hati yang dipenuhi roh pemuasan diri sendiri dan tidak pernah berkata “cukup”, kerakusan dan ketamakan, itulah agama baru masa kini. Dekade ini menjelma menjadi Dekade Kerakusan. Ditandai dengan dahaga yang tiada pernah terpuaskan, ingin meraup lebih dan lebih, menjadi spiritnya. Kegelapan seperti inilah yang kita semua hadapi saat ini. Inilah sumber dari pelbagai krisis yang kita rasakan akibatnya saat ini.”

Pdt. Gomar Gultom

Pendeta gereja HKBP berusia 62 tahun ini menegaskan bahwa kegelapan hanya bisa dilawan dan diusir dengan terang Kristus. Pengurus PGIW Jatim yang baru dan seluruh umat yang berada di Jawa Timur ini merupakan terang Kristus yang menerangi dunia.

Kita bisa mengalahkan kegelapan dengan menghadirkan terang Kristus yang ada di dalam diri kita. Bahkan otoritas untuk mengusir kegelapan itu, juga ada pada kita. Hal ini dia sampaikan berlandaskan Yesaya 60:1, Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Terang kita tidak hanya menerangi keluarga kita, gereja kita, tetapi juga mampu menerangi kegelapan diluar lingkungan kita.

Pelantikan yang diadakan di GKI Darmo Satelit Surabaya ini dimulai tepat pukul 17.00 WIB. Diawali dengan Pelepasan Badan Pengurus PGIW Jatim Periode 2016-2021.

Pengurus periode 2021-2026 yang dilantik:

MPH
Ketua Umum                : Pdt. Natanael Hermawan
Ketua I                        : Pdt. Andri Purnawan
Ketua II                       : Pdt. Ronald Daniel
Sekretaris Umum          : Pdt, Yafet Geta
Wakil Sekum                : Pdt. Samuel
Bendahara Umum         : Pnt. Andi Wongso Gunawan
Wakil Bendum              : Pnt. Daniel Sau Sumbung

Anggota: Pdt. Maria Adoia Huliselan, Pdt. Rully Antonius Haryanto, Pdt. Albenar Silaen, Ev. Yoel Ade Prasetyo dan Pdm. Hitler Fernando Tampubolon.

MP
Pdt. Simon Filantropa, Dr. Nico Afinta Karo-Karo, S.I.K., S.H., M.H., Pdt. Indro Sudjarwo

BPP
DR.rer.pol. Debby Ratna Daniel, AK., CAN.,CA., Pnt. Sienny Andries

Suasana ibadah pelantikan di GKI Darmo Satelit Surabaya

(yahud-berkat)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments