HomeOpiniPemimpin Hebat, Masih Adakah?

Pemimpin Hebat, Masih Adakah?

Pemilihan umum serentak segera digelar di tahun 2024 mendatang. Masing-masing calon terus berjumpalitan menggalang koalisi dengan pelbagai jurus serta manuver hebatnya. Puluhan partai politik bakal bertarung mengajukan jagoannya untuk menjadi pemimpin dan menduduki pos-pos penting dalam Pemerintahan Negara Republik Indonesia.

Pergantian pemimpin seringkali diwarnai dengan saling tidak percaya satu sama lain. Kekerasan, suap-menyuap, dan sikap ketidakdewasaan dalam berpolitik yang akhirnya hanya menghasilkan demokrasi kotor. Para negarawan lebih mementingkan kepentingan pribadi maupun golongan daripada kepentingan rakyat. Padahal rakyat merupakan pemilik kedaulatan. Proses demokrasi yang buruk tak lepas dari kecenderungan rakyat Indonesia yang masih rendah akan pendidikan politik. Rakyat Indonesia masih gampang tertipu dengan hal-hal yang bersifat iming-iming dan janji-janji palsu, ditambah lagi banjirnya  berita-berita hoax.

Sosok kepemimpinan sekarang ini tidak pernah mengalami titik terang. Berkali-kali pesta demokrasi digelar di negeri tercinta, menghabiskan dana yang tidak sedikit. Namun, rakyat masih saja ada yang kurang puas dengan pemimpin yang berkuasa saat ini. Berharap menemukan sosok pemimpin yang dapat membawa pada kenyamanan, kemudahan, ketentraman, keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran.

Kata “Pemimpin“ sendiri, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari akar kata `pimpin` yang artinya tuntun, sedangkan pemimpin adalah orang yang memimpin (menuntun, membimbing, memegang, memandu, mengepalai, dan sebagainya). Dari pengertian itu maka kita sedang mencari cikal bakal pemimpin yang ideal di negeri tercinta ini.

Pemimpin ideal mempunyai kemampuan konseptutal, sosial, dan operasional. Pemimpin harus dapat  menganalisa, merencanakan, mengadakan koordinasi organisasi maupun personalnya. Sebagai pemimpin juga harus menguasai teknis-teknis dalam kepentingan efektifitas dan efisiensi pengawasan. Kemampuan sosial tampak pada situasi hubungan yang nyaman baik vertikal, horizontal atau diagonal. Kemampuan sosial dan kemampuan operasional harus seiring sejalan.

Setidaknya ada tiga kriteria untuk menjadi pemimpin yang hebat:

Pemimpin Berkarisma

Menjadi pemimpin itu tidak mudah. Tidak semudah yang dibayangkan orang. Ia harus siap secara intelektual dan moral. Karena ia akan menjadi figur yang diharapkan banyak orang dan bawahan. Perilakunya harus menjadi teladan serta patut diteladani. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan di atas kemampuan rata-rata bawahannya. Karakteristik pemimpin yang punya karisma adalah punya perilaku terpuji, jujur dan dapat dipercaya, memegang komitmen, konsisten dengan ucapan, serta memiliki moral agama yang baik.

Pemimpin Berani

Tidak lucu bila seorang pemimpin tidak memiliki keberanian. Minimal keberanian berbicara, mengemukakan pendapat, beradu argumentasi dan berani membela kebenaran. Secara lebih khusus keberanian itu ditunjukkan dalam komitmen berani membela yang benar, memegang teguh pada pendirian yang benar, tidak takut gagal, berani ambil resiko, dan berani bertanggungjawab.

Pemimpin yang mampu memengaruhi orang lain

Salah satu ciri bahwa seseorang memiliki jiwa kepemimpinan adalah kemampuannya memengaruhi seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kemampuannya berkomunikasi, ia dapat memengaruhi orang lain. Adapun cara-cara untuk memengaruhi orang lain, antara lain membuat orang lain merasa penting, membantu kesulitan orang lain, mengemukakan wawasan dengan cara pandang positif, tidak merendahkan orang lain, memiliki kelebihan atau keahlian, dan mampu membuat strategi.

Banyak orang berpendapat bahwa moralitas merupakan ukuran hidup seseorang. Apakah seorang pemimpin yang akan menjadi panutan punya kualitas yang baik atau tidak? Seorang pemimpin adalah seorang panutan yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan.

Tanda-tanda seorang pemimpin yang bermoral tinggi, antara lain tidak menyakiti orang lain, menghargai siapa saja, bersikap santun, tidak suka konflik, tidak gegabah, tidak mau memiliki yang bukan haknya, perkataannya terkendali dan penuh perhitungan, perilakunya mampu dijadikan contoh, dan mampu menjadi mediator.

Jadi, masih adakah sosok pemimpin hebat? Apakah kita masih peduli dengan calon pemimpin kita mendatang? Ataukah kita sudah bosan dengan figur pemimpin yang ada sekarang? Selamat menyongsong tahun pemilu 2024.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments