HomeLintas Agama & BudayaPenulis Adalah Aset Bangsa

Penulis Adalah Aset Bangsa

“Penulis Adalah Aset Bangsa. Dr. Nasir Tamara, MA., M.Sc, Ketua Umum Perhimpunan Penulis Indonesia SATUPENA menyampaikan hal tersebut dalam Pelatihan Menulis Resensi dan Feature  Untuk Penulis, 26 September 2020 di nDalem Natan, Jl. Mondorakan 5 Kotagede Yogyakarta. Nasir Tamara (69) dalam paparannya bertajuk The Arts of Writings, menyampaikan gagasan bahwa nama Indonesia akan tercatat abadi dalam dunia perbukuan melalui Hadiah Nobel Sastra. Hingga saat ini belum satupun penulis dari Indonesia yang mendapatkan Hadiah Nobel Bidang Kesusastraan. Pelatihan diikuti seratus penulis dari sejumlah perguruan tinggi di Yogyakarta.

Selama 26-27 September 2020 di nDalem Natan Kotagede Yogyakarta para peserta mendapatkan materi kepenulisan dari para pakar yang memiliki kredibilitas di bidangnya: Ricky Joseph Pesik, staf khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Digital dan Industri Kreatif (Creative Economy on Advertising), Dr. Nasir Tamara, MA, M.Sc, Ketua Umum Perhimpunan Penulis Indonesia SATUPENA (The Arts of Writings), Idrus F. Shahab, Redaktur Opini Majalah Tempo (Menulis Feature), Bens Leo, pengamat musik (Wawancara dan teknis menulis berita musik), Garin Nugroho, sutradara film (Menulis Skenario Film); Hanung Bramantyo, sutradara film (Bagaimana Kerja Pembuat Film di Industri Film Indonesia); Dr. Mikke Susanto, MA, ISI Yogyakarta, kurator seni rupa (Menulis Resensi Seni); Asmudjo Jono Irianto, M.Sn, ITB (Kritik Seni); Dr. Amin Abdullah, Direktur Industri Kreatif Musik, Seni Pertunjukan dan Penerbitan Kemen Parekraf (Folk Rock). Masing-masing pemateri memberikan sajian perpaduan antara seni, industri kreatif, dan penulisan.

Protokol Kesehatan

Setiap peserta menjalani rapid test dari petugas medis Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta. (26/9/2020). Fasilitas dari panitia sangat lengkap dan sesuai protokol kesehatan: masker, face shield, hand sanitizer dan duduk berjarak antar peserta. Setiap peserta juga mendapatkan satu eksemplar buku “Kemanusiaan pada Era Wabah Corona”.

Merumuskan Pikiran

Garin Nugroho, sutradara film kelahiran Yogyakarta, 6 Juni 1961 menekankan bahwa menulis merupakan bagian penting dari hal yang penting sebagai homo narrans. ”Belajar merumuskan pikiran kita dalam satu atau dua halaman sinopsis,” saran Garin Nugroho. Setiap halaman mengandung ide dan manajemen. ”Bahkan saat saya berolahraga pagi jika mendapatkan ide, saya berhenti dan mencatat ide tersebut,” imbuh Garin Nugroho.

Ide datang dari mana saja seperti udara. Merumuskan pikiran dalam tulisan-tulisan pendek akan bermanfaat untuk kerja kreatif kita lima tahun ke depan. Garin Nugroho menambahkan bahwa selembar sinopsis Planet-Sebuah Lament, karyanya baru mendapat respon dari para sponsor setelah tujuh bulan. Profesi apapun membutuhkan keahlian menulis. Garin menambahkan bahwa honor penulis skenario film saat ini 100-150 juta rupiah.

Dua Belas Feature Terpilih

Satu hal yang paling ditunggu seratus peserta adalah pengumuman dua belas feature terpilh yang akan diterbitkan sebagai buku. Serampung pelatihan, Ketua Umum SATUPENA, Dr. Nasir Tamara, MA., M.Sc merilis daftar feature terpilih di WAG Komunitas SATUPENA (sebelumnya Workshop Resensi & Feature), 6 Oktober 2020:

Hanung Bramantyo dan Cerita Di Balik Adaptasi Bumi Manusia (Achmad Muchtar), Tinggal Selebar Payung (Dennis Aziz), Pram, Nasir Tamara & Satupena (Abdul Malik), Alam Semesta Mendukung (Vicentia Dwiyani),Tenggelam Dalam Pelatihan (Purmadyaksa Abdan Arrozaq), Kajian di Akhir Pekan (Abdullah Rumbawa), Workshop Menulis Resensi dan Feature di Tengah Pandemi Covid-19 (Anam Mutholib), Berkarya Untuk Bangsa (Tri Sumarni), Dari RT Hingga PU (FB Widodo Margotomo), Oh Tidak, Jangan Sampai (Alfred B.Jogo Ena), Dare to Start (Sesaria Triasafrida), Tamparan (Dewisinta Nuriyah).

Pelatihan Menulis Resensi dan Feature Untuk Penulis terselenggara berkat kerjasama Persatuan Penulis Indonesia SATUPENA dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Dalam kesempatan baik tersebut, diadakan peluncuran buku SATUPENA “Kemanusiaan pada Era Wabah Corona” ditulis oleh 110 penulis ternama Indonesia dari segala bidang, pada hari kedua (27/9/2020). Buku tersebut disajikan dalam 920 halaman dan diterbitkan Balai Pustaka, Jakarta.

(Abdul Malik, koresponden BERKAT di Malang)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments