Surabaya. Perayaan Natal TNI Polri 2024 dilaksanakan pada 17 Januari 2025 di Gereja Mawar Sharon, Jalan Cempaka Surabaya. Perayaan bersama ASN dan masyarakat Wilayah Kogartap III Surabaya ini, menangkat tema, “Natal Menuntun Prajurit dan PNS/Polri Kepada Kehidupan yang Penuh Damai”.
Acara tahunan tersebut selain dihadiri unsur TNI AD, TNI AU, TNI AL, Polri, dan PNS, juga dihadiri jemaat dari pelbagai gereja yang ada di Surabaya. Adapun pejabat pemerintah dan para pimpinan organisasi masyarakat maupun agama, antara lain Pejabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, A.Ks., M.A.P.; Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A.; Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Drs. Imam Sugianto, M.Si; Wadan Kodiklatal, Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya, SH., M.Si; Ketua Panitia, Brigjend TNI (Mar) Fransisco Simanjorang, SH., M.Han.; Kepala Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya, Brigjend TNI Dr. Esron Sinambela, S.S., S.H., M.H.; Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwiyono, SIP.; Ketua Umum BAMAG Surabaya, Ir. Boedi Sentosa; PGIW; Gembala Sidang Gereja Mawar Sharon Surabaya, Ps. Jusuf Soetanto; Keuskupan Surabaya, Romo Josef Eko Budi Susilo, dan Romo Agustinus Pratisto Triarso.
Firman Tuhan dibawakan oleh Ps. Caleb Natanielliem dari Gereja Mawar Sharon Surabaya. Kotbah tentang damai dari bacaan Matius 2:1-12 ini, mengajak kita belajar dari orang-orang Majus dari Timur. Orang Majus tersebut belajar tentang Tuhan Allah Raja Israel.
Dikatakan oleh Caleb, dari hidup orang Majus inilah kita dapat belajar tentang tiga hal: Pertama, Kerendahan Hati. Dalam Matius 2:2, mereka menyebut Yesus sebagai Raja meski mereka bukan orang Yahudi. Mereka mengizinkan keberadaan seorang raja untuk mereka sembah, yaitu Yesus.
“Dalam rendah hati, jiwamu akan mendapat ketenangan. Mengakui bahwa ada pihak yang lebih tinggi dan terus berkuasa dalam hidup kita. Saat rendah hati kepada Yesus, kita akan mengalami sukacita seperti yang dialami orang Majus,” jelasnya.
Kedua, Mengandalkan Tuhan. Dalam Matius 2:10, perjalanan orang Majus yang jauh ini hanya mengandalkan petunjuk bintang yang baru muncul. Saat mereka melihat bintang itu, bisa saja mereka mengeluh bahkan menyerah, tetapi mereka memilih mengandalkan Tuhan. Itu adalah bukti iman yang mengandalkan Tuhan.
Ketiga, Sikap Belas Kasih. Dalam Matius 2:11, Orang Majus melakukan sesuatu dengan memberi persembahan. Mereka membuka tempat harta bendanya yang terbaik, Emas, Kemenyan dan Mur. Mereka dapat melihat lebih dari tendensi manusia pada umumnya. Itu karena mereka punya hati penuh belas kasih.
Sebagi Ketua Panitia, Brigjend TNI (Mar) Fransisco Simanjorang, SH., M.Han. melalui laporanya mengatakan, hari raya Natal dapat dijadikan sebagai wahana untuk meningkatkan ketahanan mental dan membekali prajurit dan ASN TNI Polri dalam melaksanakan tugas. Menjadikan hikmat Natal sebagai sumber motivasi dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
“Perayaan Natal ini didahului dengan kegiatan yang bersifat sosial, antara lain kunjungan kasih ke Panti Asuhan Dorkas, Porong Sidoarjo, dan Panti Asuhan Santo Yakobus, Manukan Surabaya pada 18 Desember 2024. Sedangkan kegiatan donor darah dilaksanakan di GKI Pregolan Bunder Surabaya pada 9 Januari 2025,” paparnya
Sementara itu, PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, A.Ks., M.A.P. dalam sambutanya mengingatkan akan nilai cinta kasih, kebersaam dan perdamaian. Nilai ini sangat relevan dalam kehidupan berbangsa, terutama kesatuan dan persatuan.
Adhy Karyono juga mengucapkan terima kasih kepada TNI Polri yang telah menjaga Jawa Timur sehingga aman, damai, dan kondusif, khususnya dalam pengamanan proses pemilu dan pilkada yang telah berlangsung. Demikian juga doa-doa umat Kristiani yang mampu menciptakan kedamaian di masyarakat seluruh Jawa Timur.
Usai sambutan, PJ Gubernur Jawa Timur diminta untuk mengikuti prosesi penyalaan lilin bersama dengan Ketua Bamag Surabaya, perwakilan Kapolda Jawa Timur, perakilan Pangdam V Brawijaya, Ketua Panitia, Perwakilan ASN, Romo Josept Eko Budi, serta Gembala Sidang Gereja Mawar Sharon Surabaya.
Sedangkan pesan Natal perayaan Natal bersama TNI Polri ini disampaikan Romo Agustnus Pratisto Triarso. Dijelaskan baha ‘ucapan selamat Natal’ sendiri mempunya arti, antara lain, pertama, ucapan selamat Natal berarti kita mengakui sungguh bahwa Yesus adalah Tuhan yang lahir ke dunia sebagai manusia. Kedua, perayaan Natal itu kita rayakan lebih sukacita. Menerima dan terbuka akan kelahiran Yesus. Kita diajak seperti gembala yang menyambut dengan sukacita dan dalam kesederhanaan.
“Anda dan saya dipanggil untuk menghargai bahwa segala kehadiran kita di manapun, kitalah yang bisa menghadirkan kedamaian itu. Refleksiya, kita diajak merenungkan kembali, bahwa bethlehem itu ada di diri kita sendiri. Kalau diri kita tidak menjadi damai, bagaimana kita akan membawa damai kepada sekitar kita”, terangnya.
Natal selalu membawa sukacita dan kemeriahan, karena itu banyak sekali penapilan dari anak-anak Tuhan yang mengajak kita semua memuji dan memuliakan-Nya. Turut terlibat menyemarakkan perayaan malam itu, antara lain Vocal Grup dari TNI AAL, Paduan Suara HKBP Waru, lagu dan tarian daerah dari STIKES Grya Husada, Lagu Tanah Air Airku oleh Cheryl Olivia Adi Darma, penampilan tarian dari Panti Asuhan Santo Yakobus, Vokal Grup Polda Jawa Timur, Line Dance GKI Sulung, Vokal Grup Pasmar 2, penampilan Angklung Gereja Mawar Sharon dan GKI Pregolan Bunder, persembahan pujian dari TNI AD, Paduan Suara Yonif 516 Caraka Yudha, penampilan lagu oleh Wedia Stephany Halim dan Mariska Setiawan, dan Paduan Suara Mustafa Paroki St. Stefanus Keuskupan Surabaya. (doc/brkt)
