Surabaya – Gereja GPIB Wisma Mukti, Surabaya yang merupakan cabang Gereja Getsemani menjadi tuan rumah acara tahunan Zaitun Fiesta, sebuah festival dan bazaar yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan mengembangkan sumber daya gereja.
Acara ini diadakan pada Minggu, 2 November, dan menampilkan pelbagai kegiatan, termasuk bazaar, kolintang, dan permainan.
Salah satu highlight acara ini adalah penampilan kolintang dari 9 tim komunitas gereja wanita dewasa dan 3 tim anak-anak. Mereka menghibur warga gereja dan warga masyarakat yang hadir di gereja.
Di area bazaar, pengunjung dapat menikmati pelbagai kuliner khas Suroboyoan dan Indonesia Timur, seperti pisang goreng, tahu isi, dan makanan lainnya. Selain itu, ada juga permainan dasar yang menggelikan bagi anak-anak muda.
Ketua panitia, Joko Mulyono, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya musik kolintang dan pemberdayaan bagi pembangunan Gereja GPIB Bukit Zaitun dan GPIB Wisma Mukti. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan semangat baru bagi masyarakat dan mengembangkan budaya kolintang ke segala pihak.
“Untuk kolintang sendiri memainkan musik instrumen wajib Si patokan dari Sulawesi Utara dan lagu pilihan dan bebas,” imbuh Joko.
Sementara itu, Sekretaris Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Persekutuan Perempuan Berpendidikan Teologi di Indonesia (PERUATI) Jawa Timur, Pdt Maria Huliselan, menilai bahwa Zaitun Fiesta ini memberikan semangat yang dapat meningkatkan budaya yang baik dan mendunia.
“Saya sangat terkesan sekali dengan adanya budaya yang dikembangkan secara bagus, dan ini luar biasa di mana gereja dapat mengembangkan budaya lokal ke setiap komunitas yang ada bagi semua pihak, “Kata Maria yang juga Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Setempat (PGIS) Kota Surabaya.
“Berharap kegiatan ini ditahun mendatang bisa dapat mendatangkan komunitas-komunitas lain untuk berkarya dalam musik kolintang,” imbuhnya. (petrus/brkt)
